isi perut, hati dan pikiran

isi perut, hati, dan pikiran adalah inspirasi

13 Januari 2010

Ode untuk Ayah





Suara vespa yang kudengar pagi tadi kembali datang.
Tepatnya pukul 5 sore di saat semua orang kembali pada atapnya.
Boneka yang sedang kumainkan langsung ku lempar dan menangis ke pelukkan ibu
Ia datang dengan masih memakai seragam kantor yang masih sangat rapih serta jaket kulit serta kaca mata hitam tak lupa dengan sepatu lama yang masih layak di pakai.
Sebungkus susu murni dan sari kacang hijau dibawanya.
Hanya itu yang selalu ia berikan padaku setiap harinya
Aku tak bosan, justru dengan susu murni dan sari kacang hijau aku bisa berhenti menangis
Bukan karena ia dating lalu aku meangis tapi karena ia tak suka boneka berserakan dimana-mana, berantakan!
Bila aku terus menangis, maka ia akan menggendongku dan dan bermain-main dengan kumis lebatnya.


Namun,
Apa yang bisa aku berikan untuk ia sekarang?
Kenakalanku di masa kecil telah menghiasi rona indah di sebagian hidupnya.
Ayah….
Doaku untuk ayah di surga…

1 komentar:

Unknown mengatakan...

turut berduka ya.
mgkn dengan tetap menjadi putrinya yang baik seperti yg di impikan beliau.
smg ayanya tenang di sana.